Senin

lavathiii pictt...

perkenalkan ini abangkuu....
pict 1. dia masiii jadiii anakk TN huhuhuuu....
begaya banget pake jas...
lama banget dia pasang ini sebagai profil pict di FB........






dan hahaahhaa....
ganteng kan dia pake baju biru biruu ???
ini setelah 3 bulan di karantina.
dan ini di pake waktuu wisuda juritt.........





voilaa.... pertama kalinya peke seragam coklat2....
lihatt de pangkatnya masiii pratar...
sekarang udaa naek kopral...
sayang dia belum load fotonya berpangkat koprall....
luv u pradnaa...........








Jumat

Dunno what to say. :(

Semalam aku nerima SMS dari sowbid akuu. Ya lagi lagi Dio. Dia memang selalu ada di hatiikuu, di inbox hapekuu. Di phonebookkuu, di facebookkuu, di friendsterkuu. Hahahaahaa *lebayy. Bahkan di bloggerkuu. Sebagai pembaca setia ?? yayy.. :)
Semalem aku memang tidur lebih cepat. Beberapa minggu terakhir selalu tidur after midnite. Mengerjakan dan memikirkan tugas tugas yang gag ada habisnya. :( jadiinyaa ya mumpung gag ada rapat, deadline sudah selesaii, tinggal mengerjakan beberapa part cerpen. Voilaa aku bisa liburan bersama pak JENDRAL selama 3 harii dan tau kah ada REKANITA yang mau ke Magelang jugaa daia darri Bandung namanya Chaniaa.. Dia jadii sahabat akuu sekarangg. Yaa sama sama keluh kesah sebagai rekanita yang sering kali di lupakan. Oleh para JENDRAL. Tapii berkat kita berkolaborasii semua terasa mudah dan indahh.. :D #tersenyumlebar.
#ahem. Mau menanggapii tentang apa yang sowbidkuu keluhkan tentang mantan kekasihnya. V*ra. Hihihiii. Aku kira mereka cocok. Tapi yaa Tuhan berencana lainn. Sowbid saya SMS sampe 9 halaman coba ?? ckckckckk... benar benar curhatt. Yaa akuu sambill setengah ngantuk dan merem melek baca SMSnyaa. Ternyataa itu to masalahnya ?? -.-‘
Masalahnya yaa sewajarnya pacaran. Rasa saling gag percaya. Dan cemburu.dan #ahem.
Sedikit ulasan tentang masalah mereka, gini :
Mereka ended. Mereka memang tak di setujui oleh ayah sang gadiss. Dengan alasan ETNIS. Kemudiaan masalah semakin panjang ketika sowbid saya mengetahui si v*ra masih sering contact2an sama mantannya yang ada di Luar Jawa. Mantan yang kerap kali mereka bahas ketika mereka PDKT dan mungkin saat pacaran. *tak tau pastii. Si V*ra katanya berusaha nglupain mantannya ituu. Tapii ternyata di belakang sowbid saya mereka masiih berhubungan. Yayy just it. Dan sowbid saya kebakaran jenggot. Mungkin karena sowbid saya sudah banyak berkorban demi v*ra. Ternyata semuanya tak di hargai olehnya. Padahal yaaa sowbid saya sudah mengenalkan v*ra sebagai kekasihnya di depan orang tuanya. Sowbid saya merasa dipermalukan. Mungkin v*ra adalah wanita pertama yang dia kenalkan sebagai calon pendamping hidup di depan orang tuanya. :) Yaa sewajarnya sih kalo mereka kenal.
Begituu baca SMSnya yang 9 lembar ituu. Aku berusaha merangkai kata kata dengan mata setengah merem. Tapii ya namanya aja ngantukk jadi kata katanya gag cihuy buat di send. Akhirnya memutuskan untuk menulisnya sajaa. :)
Yaa.. manusia memang bisa berencana, berangan angan, tapii Tuhanlah yang menentukan segala upaya kita.
Sedikit cerita, kesalahan kuu gag sesimple v*ra lohh. Aku lebih tegaa bahkan lebih jahadt.. #tamparr. Ya ex-TWOkuu mungkin hatinya gag Cuma remuk, hancur, tapii jadi debuu. Di tiup ilang. Gimana gag ?? aku ngaku suka ma cowok lain di depannya diaa. Muaakkkakk... jahattt banget kan ?? hayo kejam mana aku ma v*ra ?? kalo aku jadi ceweknya sowbidkuu ituu, mungkin aku udah di gantung di pohon nangka depan rumah. -.-‘ yaa aku ngomongnya datar dan setelah selesai aku nangiss. Tapi apa kata mantanku ?? ada yang bisa nebak ?? yaa di Cuma bilang “aku udah tau ko, terus gimana ?” jedgerr kesamber gledek akuu, gag nyangkaa segituu sabarnya dia ma akuu, sampe2 dia Cuma bilang gitu sambil menatap matakuu lekat lekatt.. MasyaAlloh.. aku jahatt bangett... #nyesell. Dia gag pernah marah ma aku. NEVER. Sampai akhirnya kita ended di usia hubungan 2 tahun. Diaa sabarr bangett. Gilaa akuu salutt ma diaa. Diaa tetep baik ma aku. Sampai suatu kali dia datang ke rumah. Menanyakan hubungankuu dengan cowok yang akuu sukain #ahem. Dia gag pernah mengupat. Mungkin pernah tapii di belakang akuu. Tapii dia, sumpah, siapapun yang akhirnya jadi pendamping hidupnya, Wanita itu beruntung. Waktu aku sakitt, dia tetep jenguk akuu, mencium tangan mummy sepertii biasa. Bahkan kaya kitaa gag pernah putus. :’) ternyata ada juga cowok yang kaya gituu. Kallo di bilang serius kami sangat serius. Keluargaku gag ada yang gag tau AMAS. Keluarganya gag ada yang gag tau AKU. Kami sering kumpul kumpul keluarga. Bahkan waktuu akuu tes di UNSOED aku menginap di rumah kakeknya, di siapkan kamar khusus untukku, yang nantinya akan aku tiduri bersama sepupunya amas. Mummyku dan mummynya ngobrol banyak. Padahal tanpa mereka ketahui anak anaknya uda gag lagii ada ikatan hatii. :’) aku Cuma diem. Diem. Diem seribu bahasa ketika kami sekeluarga, -keluarga aku dan amas- makan bersama memenuhi meja bundar.
Sampai hari ini, detik ini, dia sangat baik sama akuu, padahal aku begituu jahatt kepadanya. Aku jahat bangett #nangiss #nyesel. Saat aku pulang dari Jogja sering kali dia menawarkanku untung bareng dengannya. Di sepanjang jalan kami ketawa ketiwai. Bercerita tentang waniita wanitaa incerannya di kampuss. Menanyakan tentang pak JENDRAL. Kami sangatt kompak. Seakan akan tak ada yang bersalah dalam endednya hubunganku dengannya. Semua menerima. Terlebih AMAS. Yang sama sekalii tak pernah mencaciku apapun. Dia ‘nrimo’ bangett. Iklas. Dia selalu bilang “ kalo jodoh tak akan kemana to mi ??”
KOMITMEN. Kami memang tak pernah berucap komitmen apapun. Bahkan kami jalan ya jalan aja. Gag ada yang kami kejar sama sekali. Tadinya sempat muncul harapan bakal engaged setelah lulus sekolah. Tapii ya Cuma buat lucu lucuan aja. Kami gag pernah memaksakan apa apa yang belum saatnya kami pikirkan. Sering kali ketika aku marah , dia menghiburku dengan kata katanya yang amat bijak. “ kita jangan terpaku oleh kehidupan sekarang, Tuhan tau mana yang terbaik buat kita. Perjalanan kita masih panjang.” Dan dia selalu menanyakan kepadaku “kamu gag marah kan aku bilang gitu ?” aku hanya bisa tersipu, itu berarti dia serius tapii gag mau banget bangett *target nikah atau pendamping hidup. Melihat kedewasaannya dia. Yang bahkan lebih muda 2 bulan daripada aku. Dia yakin. Dia percaya. Kalo Jodoh tak akan kemana. Dia merasakan sakit. Dia merasakan hancur. Tapi dia juga berpegang terhadap apa yang dia ucapkan. Kita gag boleh terpaku terhadap kehidupan sekarang. Tak pernah dia menyesali tentang endednya hubungan kami. Akupun begitu. Aku sangat meresapi kata katanya yang sering kali dia ucapkan kepadaku. Dia sosok yang dewasa. Tapii sekarang dia panggil aku kakak. Hahahahaaa. Terima kasih AMAS buat akhir yang terbalut indah.. :)


Di sini aku cuma gag mau membandingkan. Aku cuma cerita yang semoga bisa diresapi. Bahwa kehidupan kita. Umur 19tahun kurang. Jangan terbebani oleh hal hal yang sebaiknya jangan kita pikirkan begitu dalam. Pacaran adalah tahap pendewasaan. Jangan sampai kita pacaran malah kita jadi sosok yang childist. Semua akan ada masanya. Masa di mana kita harus berpikir serius dalam menjalin suatu hubungan. Masa dimana kita dan pasangan kita tak akan pernah berbagi dengan yang lain. Masa di mana kita di tuntut harus selalu bertanggung jawab akan apa yang kita ucapkan.
Mengenai sowbid ku. Dio. Sebaiknya gag gitu caranya. Berpikir ini yang terbaik buat kalian. Jangan sampai kalian merusak hubungan kekeluargaan. Semua akan terjalin dengan baik. Sangat baik. Aku gag pengen ada sebuah batu panas yang pelan pelan akan membakar dirimu sendiri. kalo memang Tuhan menentukan kalian untuk ended. Pasti Tuhan mempunyai seribu alasan yang memang jalan terbaik buat kita. Janganlah terpaku buat kehidupan sekarang. Roda terus berputar. Kalo kita berhenti ? kita tak akan pernah menikmati indahnya dunia dengan putaran roda kita. Yang sudah biarlah. Di depan masih banyak hal yang indah. Wanita yang sempurna untukmu. Lupakanlah saja keburukannya. Biiarkan dia hidup dengan kemelutnya dengan mantan kekasihnya. Dia bukan orang yang pantasnya selalu kamu pikirkan. Dia adalah masa lalu. Tempat kita berkaca, dan berusaha tuk tidak mengulang.
Semangat sayang, kamu ganteng, berpendidikan, kurang apa lagi coba ?? wanita bukan hanya v*ra. Jangan lah membuat statement yang terlalu berani. Tuhan Maha Mengetahui. Janganlah itu terukir di hatimu. Itu hanya percuma. Tempatkanlah sesuatu yang indah di hatimu. Jangan keburukan keburukan yang nantinya akan merusak dirimu sendiri. aku disini selalu nemenin kamu, buat maju ke depan. Gag usah takut ma pak JENDRAL. Dia baik sangat baik. :)) bahkan mungkin kamu juga bisa share sama dia. Kan sama sama lelaki.. hahahaa...:) tapii awas kalo kamuu bilang jelek jeleknya aku ku diaa. *aku usirr dari magelang. Ekekekekkekk... #evilaugh.

Ketika Tuhan Mengujinya..

Hari itu tak tau darimana awalnya kami SMSan lagi. Ya aku dan Dio. Dia adalah salah satu sobat terbaikku. Dia adalah temanku ketika kami masih duduk di elementary. Dulunya dia adalah trouble maker. Kalian tau ?? postingan yang berjudul “Aku memanggilnya ‘D’” itu adalah kisahku dengannya. Ya kami memeng pernah saling suka.
Malam itu tanggal 19 Januari 2010. Aku tak tau siapa yang memulainya, namun saat itu kami saling mengingatkan untuk sholat maghrib. Hahahaa. Kebiasaan yang baik. :) setelah kami sholat. *di rumah masing-masing. Kami mulai SMSan. Memulai dengan menanyakan apa yang sedang di lakukan. Dan bermacam-macam. Sampai akhirnya dia menceritakan sesuatu tentang kehidupan pribadinya bersama kekasihnya. Kami mulai asyik mengobrol. Dia banyak bertanya tentang berbagai hal. Ya. Hubungan mereka tidak di setujui oleh ayah perempuan itu. karena perbedaan etnis. Perempuan itu adalah keturunan chiness. Sedangkan si Dio adalah Jawa asli *tapii babenya juga agak bauu sipit -.-‘. Hahahaa. Oke tadinya dia juga gag blak-blakan menceritakannya. Hanya beberapa clue dan akhirnya aku bisa menebak kalo itu adlah maslahnya dia dengan kekasihnya. :D
Akku tak tau mengapa diaa begitu sayang kepada perempuan itu ?? apa dia benar benar jatuh hati pada perempuan itu ?? entahlah. Tapi dia sangat suck ketika harus berbicara bahwa dia ended dengan kekasihnya. Yaaa aku sebagai ‘sahabat’ yang baikkk, Cuma bisa menyemangatii sajaa dan memberikan saran saran seadanya, sekenanya, dan semau nyaa... #tampaarr. Hahahahaaa.
Dan yaaa, saat itu dio jugaa lagii sakitt. Kasian banget ya ?? uda suck garagara ceweknya. Musti masuk angin. Ckckckckk. Kasiannn. :( yaaa lagi lagii sebagai ‘sahabat’ yang baikk hatii, aku selalu menyemangatiinya dan memberinya perhatian lebihh. Aku tau dia membutuhkan sosok seorang sahabat yang dengan senang hatii sepertii akuu.. #sombongg. Dia mengucapkan terima kasih ketika aku begitu memperhatikannya. Yaa bagaimana tidak ? aku kan juga ada feel ma diaa ?? haa?? Jadi sudah sewajarnyaa kalo aku begituu. :) *tapii hatinya tak ada lagi untukku.. #nangiss.
Oke. Setelah kurang lebih 4 harii dia terbaring garagara sakit gag jelasnya ituu. Akhirnya dia sembuh jugaa. Gag lama setelah sembuh dia memutuskan untuk maen ke Jogjaa.. #aheemm. Kamii memang tetap intens SMSan setelah harii itu. yaa ngobrol-ngobrol tentang ceweknya. :| yaa never mind laa... feelku itu juga uda pudarrr. Kan ada PATKIHH. #banggaa.
Dio gag bilang ma aku mau ke Jogjaa, toh tujuannya juga gag mau beliin aku nasi goreng sapii.. #mupeng. Tapii kalo ketauan. Awas yaa, aku usirr dari Jogjaa kalo belum beliin nasgor sapii. :|
Belum sampee aku usir diaa darii Jogjaa, belum sampee dia di Jogjaa. Alloh berencana lain. Dia mengalami kecelakaan yang lumayan parah. Dan harus di rawat intensif di rumah sakitt. OH MY GOD. Aku yang lagii deket maa diaa shock beratt waktuu tau diaa kecelakaan. Uda gitu waktu dia kasii kabar aku masii ujian. Dan untung besoknya harii trakhirr, dan aku bisa jenguk diaa lebih cepatt. Yaa gimanapun dia kan sobt akuu, baekk ma akuu #kadang. Cuz waktuu aku masuk rumah sakitt, pertama yang jenguk aku yaa diaa, sebelum bang BISAM. Ekekekkk.. dan niatan tuk jadi yang pertama ternyata kandass. Sebelumhnyaa temen2nya uda dulu jengukk. WTF. Yang penting niatan baiikk mau jenguk sobatku tersayang #muaaacchhh. Dan voilaa, akuu nemenin dia 6 jam. Busyett dahh, hmmhmmhmm brasa jadi suster pribadinyaa. Muakakakk..#LOL.
Tapii akuu iklass, sangat iklass, :) gimanapun dia adalh sobat akuu. Siapa aja de yang sakitt pastii aku tengokin kaya diaa. Tapii semoga pada sehat2 aja yaa.. :D
Sedikit sakitt, kasiaann ingin semenit menggantikannya *gag mau dink. Ketika dia mengeluh kesakitan di waktuu malam datang. Aku berfikir kemana gadis itu ?? apa dia tega melihat mantan kekasihnya seperti itu ??
Aku berpikirr, dan terus berpikirr kenapa yaa Tuhan begituu sayang padanya. Sampai dia di kasii cobaan kaya gini ?? aku cuma jadii penyemangat selain temanteman lainnya. Aku gag pengen tiba tiba dia suicidal gara gara down banget mengalami Ujian yang bertubii tubii. Yaa, aku berusaha terus menjadi sobat terbaiknya, mendengarkan curhatannya, menjadi tempatnya keluh kesah. Dan segalanya. Meskipun kadang ketika diaa bahagiaa sering kalii melupakan aku di sinii. :’)
Tuhan sedang mengujinya. Menguji apa yang telah dia dapat selama ini. Mengujinya akibat kelalaiannya dengan Sang Pencipta *mungkin. Yahh, yang pastii aku akan tetap ada sampai dia benar benar bangkit lagii dari segala keterpurukan yang sedang menimpanya.
Sepertii bulan, siang dan malam selalu mengelilingi bumi. Tapi apakah orang itu sadar bulan selalu ada ?? mereka selalu melihat bulan hanya kala malam. Kala mereka terpuruk dalam kesunyian. Kala mereka harus mencarii secercah sinar sinar harapan yang akan membangkitkannya di pagii harii. Kala mataharii muncul. Bulan mengalah. Ketika mereka tertawa. Mereka tak tau bahwa bulan ada bersamanya. Ingin sedikit di bagi kebahagiaan. Tapi mereka lupa. Yaa akkulah Bulan. Akulah yang akan mencoba menjadi sahabat terbaik bagi siapa saja. Bagi kalian. Bagii kamu Dio.

eek keboo dan korekan kupingg...

Yuhuuu..... kemarin harii minggu akuu ada rapat besar besaran membahas tentang AD ART suatu organisasi yang aku naungii. Setelah sebelummnya juga membahas AD ART organisasi yang setingkat di organisasiku namun, mempunyai kekuasaan lebih tinggi di bandingkan organisasiku. Huhuhuuu.. you know laa membahas AD ART tuu bikin pusing. Kaya sidang. Karena ya itu menjadii tanggung jawab bagii kami semua yang sudah mengesahkannya.
Harii Sabtu udaa bahas darii jam 8 pagii sampe jam setengah 4 sore. Duduk termenung makan cemilan dan ngobrol. Sering kali nimbrung memberikan pendapat. Tapi lebih sering diem. Hahahahaa. Harii minggu nah, ini adalah rapat terkocak. Aku dateng bareng sama 4 kakak tingkat. (mb.Ririn. mb.Lenda. mb. Tania. mb. Nevy) nah kami berlima menkerubuti bos besar alias presiden BEM kami.
Rapat itu di bagii 3 kelompok berdasarkan komisinya dan harus merevisi ulang AD ART yang sebelumnya sudah di buat.
Kami ber5 duduk di komisi B atau komisi 2. Kami membahas 14 pasal serta puluhan ayat. Karna tiap pasal terdiri dari 1-10 ayat. Huahmm... ngantukk. @.@
Kakak kelas kami cekikikan gag jelas. Ternyata mereka sangat prepare dalam menghadapi rapat kali ini. Mereka membawa makanan dari kost. Hahahahaa. Kaget akunya waktu liat tasnya mb. Tania yang kaya koper itu berisi berbagai macam makanan dan minuman ringan. Muakkakkakk... #LOL.
Mereka bilang. “lah kita kan mau piknik” hahahaaa.. sambil ketawa ketawa gag jelas bangett. Ada dua makanan yang aneh bangett. Namanya LEMPOK sama KRUPUK BANGKA. Ya mb. Lenda emang asli Bangka dan baru semalem dapet kiriman makanan banyak bangett.
LEMPOK. Bacanya e bukan è . itu adalah salah satu makanan khas bangka. Bentukknya kata mb. Tania kaya eek keboo. Hahahaaahh... emang bentuknya tak beraturan, ukurannya kira kira diameter 15 centi. Tebalnya 1.5 centi. Warnanya kuning coklat gag jelas. Yang jelas itu asli Bangka. Cuz aku gag pernah liat makanan itu di sini. Rasanya maniss bangett. Emang pembuatannya pake gula. Kemudian di jemurr. Jadi kulitnya terlihat kering keriputt. Dalamnya lembut kaya dodol kebetulan kemaren yang di bawa itu LEMPOK CEMPEDAK. Cempedak adalah buah sejenis nangka. Baunya juga kaya nangka. Tapii lebih kecill. Dan bulet2 isinya. Ada lempok duren juga katanya. Pastii mantab laa.. ayo ke Bangka dan cobain Lempok khas Bangka. *aku juga gag ke Bangka uda ngrasaain. Sebelumnya pada enggan makannya termasuk aku. Rasanya maniss bangett bikin ngilu gigi. Terus bentuknya gag karuan. Bikin ilfeel. Tapi begitu cobaa.. mantab !!
KRUPUK BANGKA. Krupuknya tuu keras banget, dalemnya keras. Di makannya pake sambel. Sambel coklat yang katanya mirip korekan kuping. Muakakkakaakk... #ngakkakk. Emang kaya korekan kuping sii coklat tua, dan kaku. Huekk... jadi bayangin bener bener korekan kuping yang di makan. T.T padahal mantab rasanya. Pedes manis, n trasa asam jawa. Hahahaah. Enak bikin ketagihan. Krupuknya tuu brasal darii ikan. Sedang sambelnya ya cabe. Mantab lahh... :)
Yang satuu eek keboo, yang satuu korekan kupingg -.-‘ bener2 makanan tak wajar. Hahahaaa. Tapii tau apa ? dewan presidium (hakim rapat) ikutan makan tuu waktu break. Ketagihan diaa. Hahahaaa. Enak sihh. Rapat kalii ini di dominasi makanan ala bangka.
Owh yaa krupuknya d makan pake lempok juga enak loh... :D muakkkaakk...#LOL. Yaa enaknya ginii kalo punya temen dari luar jawa. Kita gag perlu jauh jauh ke sana, mereka uda bawa makanan khasnya. Irit ongkosss.... ^^

Rabu

Buku harian nenek

Aku duduk di halaman belakang rumah nenek. Sambil membawa sebuah buku kecil berwarna coklat tua. Buku itu aku dapatkan seminggu yang lalu. Tepat sehari sebelum nenekku meninggalkan kami semua untuk selamanya. Aku belum berani membuka buku yang nenek amanatkan kepadaku. Aku hanya membolak balik buku yang terlihat masih bagus itu. Terlihat sebuah kunci gembok kecil di bagian samping. Akupun merogoh kantung jaketku untuk menemukan kunci dari gembok itu. Pelan pelan aku coba membukanya.
Tiba-tiba sepucuk surat jatuh dari sela-sela buku. Surat berwarna krem, yang hanya bertuliskan “untuk cucuku Alma” surat yang di tulis dengan tinta hitam pekat itu tampak baru saja di tulis oleh nenek. Ya nenek memang seorang penulis. Bahkan Beliau pernah menerbitkan sebuah novel. Dan Beliau adalah salah satu anggota Jurnalis pada jamannya.
Aku mulai membuka buku itu, yang tak lain adalah buku diari millik nenek. Aku membuka halaman demi halaman. Aku hanya menemukan sebuah foto, foto seorang gadis berambut panjang terurai sebahu. Ia mengenakan sebuah kaun cantik berwarna merah muda. Di bawahnya terlihat sebuah nama dan tanda tangan sang pemilik yang tak bukan adalah nenekkku. Elmaera Ratih Wijaya. Itu adalah nama nenekku. Nenek dari mummy. Aku adalah cucu pertama. Dan karena mummy adalah anak tunggal.
Aku binggung. Membolak balik buku itu. Namun tak menemukan tulisan apapun di dalamnya. Semua bersih dan rapi. Tiba-tiba ada sepucuk foto yang kembali jatuh dari sela sela buku itu. Ini adalah foto gadis itu dengan seorang laki-laki mungkin laki laki itu adalah kakekku waktu masih muda dulu. Di balik foto itu tertulis tanggal 26 Mei 1962. Aku ingat-ingat lagi berarti itu ketika nenek berusia 17 tahun. Di bagian paling belakang tertulis dengan rapi .
Buku ini segaja aku coba menulisnya dengan tinta bawang agar tidak ada yang pernah mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Ratih.
Wow. Aku terperangah melihat tulisan itu. Setertutupnya kah nenek terhadap semua masalah yang di alaminya ? aku pernah mengetahui bahwa tulisan tinta bawang dapat di baca dengan cara di panaskan di atas api, atau di rendam menggunakan air. Aku bergegas mengambil lillin di ruang makan dan segera membawnya ke teras tempat aku duduk tadi. Aku menyalakan lilin tersebut. Dan mulai memanaskan kertas pada halaman pertama.
Great , kertas yang tadinya putih bersih pelan pelan muncul sebuah tulisan latin yang rapi. Dan akupun memanaskan semua kertas kertas itu secara perlahan. Semua tulisan akhirnya muncul. Namun hanya beberapa halaman yang terisi. Akupun mulai membacanya.




18 Mei 1962
Hai. Namaku Elmaera Ratih Wijaya. Hari ini usiaku genap 17 tahun. Aku senang sekali daddy memberiku buku cantik ini sebagai hadiah. Buku ini khusus daddy pesan dari salah satu temannya di Belanda. Bagus ya ? Daddy memang tahu benar bahwa aku suka menulis. Terima kasih daddy. Oh ya mummy memberiku gaun merah muda yang cantik. Liat aku berfoto dengan gaun itu. Aku terlihat cantik ya di usiaku yang mulai beranjak dewasa. Aku senang sekali daddy dan mummy sangat memperhatikan aku.
Aku berjanji akan merawat buku ini dengan baik. Dan aku akan menullis semua yang aku alami di dalam buku ini. Aku sengaja menulisnya menggunakan tinta bawang. Agar mummy tak lagi mengintip apa saja yang aku tulis. Hahahaa..
Ratih.

19 Mei 1962
Dear diary, hari ini aku sangat senang sekali. Ketika aku sedang bermain di taman aku betemu dengan sahabat baru. Aku gugup bertemu dengannya. Dia adalah anak pak darman tukang kebun daddy. Tadi dia membantuku memetik bunga mawar yang ada di kebun. Dia sangat baik. Sayang aku belum sempat menanyakan namanya. Karena tadi tiba-tiba mummy mengajakku untuk di ajarkan menjahit. Akupun meninggalkannya dengan bunga mawar yang susah payah dia petikkan untukku. Besok aku akan kembali lagi ke taman. Aku ingin bertemu lagi dengannya. Dan mengenalnya lebih jauh.
Ratih.

20 Mei 1962
Hari ini aku pergi ke taman lagi. Tapi sayang aku tak menemukan dia. Pasti dia sedang membantu ayahnya pak darman di kebun daddy yang lain. Tapi aku senang hari ini aku bermain bersama Jasmine. Sahabatku dari Belanda. Dia mengajarkannku menyulam. Dia sangat mahir sekali. Bahkan lebih mahir dari mummy. Dia mengajarkanku membuat sebuah bandana cantik berwarna kuning. Aku akan selalu menyimpannya. Oh ya aku juga bercerita kepada Jasmine, bahwa aku menemukan teman baru. Dia tertarik jjuga untuk mengetahuinya. Dan membantuku untuk menemuinya esok lusa. Jasmine memang baik hati.
Ratih.

22 Mei 1962
Aku dan Jasmine pergi ke taman. Kami pamit untuk mencarikan bunga mawar untuk mummynya Jasmine. Sampainya di taman kami duduk di kursi panjang dekat dengan tanaman mawar. Tapi niat kami adalah untuk bertemu dengan anak pak darman. Hahaha aku telah membohongi mummy. Maafkan aku ya mummy.
Setelah lama kami menunggu. Akhirnya dia lewat di samping taman. Jasminepun yang memanggilnya. “hei kamu. Ke sini “ teriaknya. Aku tak berani melakukan hal itu. Karena aku sudah gugup melihat wajahnya yang tampan. Diapun menemui kami. Tutur katanya yang sangat sopan membuatku semakin gugup. “ tolong ambilkan kami bunga mawar yang di sebelah sana ya ! “ perintah Jasmine kepadanya. Akupun melirik melihat Jasmine yang begitu polosnya menyuruh nyuruh dia. Padahal aku yang lebih dulu mengetahuinya sama sekali tak berani. Aku memang pengecut.
“namamu siapa ?” tanyaku kepadanya dengan pelan, kerena akku memang gugup dan sangat gugup.
“nama saya Jatmiko non, ini bunganya. “ katanya sambil menyerahkan benerapa tangkai bunga mawar yang telah di petiknya untukku dan jasmine.
Tau tidak ? dia menatapku. Aku sangat senang sekali melihat matanya yang tajam dan bersinar itu. Dia beranjak pergi dan aku pun memanggilnya.
“Jatmiko, besok tolong petikkan bunga untukku lagi ya ? “ pesanku padanya. Sambil tersenyum.
Aku sangat senang sekali. Jasminepun menggodaku terus menerus.
Ratih.

23 Mei 1962
Aku mengenakan bajuku yang paling bagus. Hari ini aku menemui Jatmiko lagi di taman. Aku memakai parfum melati yang biasa di pakai mummy. Mungkin aku sekarang sudah benar benar dewasa. Aku senang sekali. Apa ini yang di sebut cinta ya ?? Tapi hari ini aku terpaksa pergi sendiri karena Jasmine harus mengikuti kursus memasak. Tak apa sih, yang penting aku bisa bertemu dengan Jatmiko.
Tadi setelah sampai di kebun. Aku memintanya untuk menemaniku ke perkebunan milik daddy. Perkebunan milik daddy sangat luas. Sehingga aku tak pernah tau apa saja yang di tanam di kebun itu. aku jalan jalan berdua dengan Jatmiko. Aku selalu tersenyum melihatnya. Dia memetikkanku buah apel dari perkebunan. Apelnya sangat manis. Seperti yang menemaniku. Hahahaa. Kami duduk berdua di bawah pohon. Aku banyak bertanya tentangnya. Ya ternyata rumahnya juga dekat dengan perkebunan daddy. Dia berencana akan mengajakku ke rumahnya. Tapi aku tak boleh bilang kepada siapapun. Apalagi kepada daddy. Karena dia takut aku akan di marahi oleh daddy. Setelah lama berbincang bincang dia mengantarku kembali ke halaman rumahku. Dia berjalan beberapa langkah lebih belakang dari langkahku. Mungkin dia takut daddy mengetahui pertemanan kami. Tapi aku sangat senanng sekali hari ini. Aku juga membawakan apel untuk mummy, aku akan mencoba menbuat pie apel sendiri.
Ratih.

24 Mei 1962
Hari ini aku mencoba membuat pie apel, aku di temani beberapa bibi, karena mummy pergi bersama daddy ke luar kota. Itu berarti aku bebas. Setelah selesai membuat pie apel. Aku membawanya ke kamar. Aku masukkan ke dalam kotak kecil. Dan menatanya dengan rapi.
Akupun berdandan di kamar. Memasang anting kecil yang mummy belikan kepadaku kemarin. Anting itu nampak sangat cantik. Akupun bergegas pergi ke taman lagi. Kali ini ada beberapa penjaga taman yang menanyaiku. Aku bilang hanya ingin jalan jalan. Mereka malah mengikutiku. Akhirnya akupun marah dan mengancamnya akan aku laporkan kepada daddy. Merekapun pergi meninggalkanku dan membiarkanku berjalan jalan sendiri. hahaha. Mereka tak tau bahwa hari ini aku akan menemui Jatmiko di taman timur.
Setelah tadi aku sampai di taman timur. Aku belum melihat Jatmiko di situ. Akupun menunggunya cukup lama. Tiba tiba dari sampingku muncul bunga mawar putih di susul uluran tangan yang sangat tulus. Aku menengok ke belakang. Ternyata itu Jatmiko. Dia memetikkanku bunga mawar putih kesukaanku. Aku menerimanya dengan senang hati. Kami berduapun ngobrol ngobrol di bawah pohon itu. dia mengajakku untuk ke rumahnya. Kamipun jalan berdua. Sepanjang jalan dia bercerita tentang perkebunan daddy. Padahal aku tak tau menau tentang perkebunan.
Aku melihat gubuk kecil yang besarnya tak lebih dari kamar tidurku. Aku masuk ke dalamnya. Terlihat seorang wanita tua yang sedang duduk di depan tungku memasak. Tak lain itu mummynya Jatmiko. Tapi dia membahasakan mummy adalah ibu. Aku jadi tak nyaman memanggilnya. Ibunya Jatmiko menyuruhku duduk di kursi kecil beralaskan bantal yang nampaknya sudah sangat di persiapkan. Dengan malu malu aku menyerahkan pie apel buatannkku kepada ibu. Ibu terlihat sangat senang menerimanya. Dan segera menatanya di atas piring kaleng yang ada di atas rak. Ternyata ibunya Jatmiko telah mempersiapkan makan siang untukku. Kami makan bersama, tapi tak di temani pak Darman –ayah Jatmiko- yang masi bekerja di kebun daddy. Aku senang sekali. Sesekali ibunya Jatmiko memujiku. Dia bilang gaunku bagus, dan anting kecilku sangat cantik. Akupun tersenyum melihat pujian dari ibunya orang yang aku rasa aku cintai.
Setelah selesai makan. Aku pamit untuk pulang. Karna aku mempunyai janji dengan Jasmine. Dia akan mengajarkankku membuat pancake. Jatmiko seperti biasa mengantarkanku sampai halaman. Aku senang sekali.
Ratih.




25 Mei 1962.
Aku berharap akan bertemu lagi dengan Jatmiko. Tapi ternyata hanya harapan kosong. Jatmiko tak aku temui di taman timur. Aku mendapat surat dari salah satu bibi yang bekerja kepadaku. Ini isi suratnya.
Teruntuk Ratih.
Maaf hari ini aku tak bisa ke taman. Ayah memperingatkanku untuk menjauhi kamu. Aku dan kamu berbeda. Maaf Ratih. Besok aku akan bertemu denganmu di taman utara. Tempat banyak bunga lili di sana. Aku tunggu jam 3 sore.

Jatmiko.

Semoga besok aku bisa menemuinya.
Ratih.

26 Mei 1962.
Tadi aku menemui Jatmiko. Di temani oleh Jasmine. Jasmine sedang mencoba bermain dengan kamera barunya. Kami foto foto di kebun lili. Karena kami jarang sekali main di situ.
Jam 3 tepat Jatmiko datang. Aku sangat senang melihat lagi senyumnya. Senyum orang yang aku cintai. Oh ya saat aku sedang mengobrol dengan Jatmiko. Jasmine memotret kami berdua. Hahahaa. Foto itu akan aku simpan selamanya. Bagus ya fotonya ?? tak banyak yang kami bicarakan. Kami berbicara tentang hubungan kami. Ternyata Jatmiko juga mencintaiku. Aku sangat bahagia. Tapii aku dan Jatmiko berbeda. Ayah Jatmiko melarangnya untuk mendekatiku. Aku tak tau harus bagaimana. Apa salah kami apabila saling cinta ?
Ratih.


27 Mei 1962.
Hari ini aku dan Jasmine pergi ke Kebun lili, tempat kemarin aku bertemu dengan Jatmiko. Tapi aku tak melihat dia ada di sana. Mungkin dia sedang sibuk.
Oh ya hari ini mummy mengajakku berbincang bincang. Mummy ternyata mengetahui perasaanku kepada Jatmiko. Aku malu. Mummy menyarankanku agar aku tidak dekat dekat dengannya lagi, karena mummy takut daddy akan memarahiku habis habisan apabila tau ini semua.
Ratih.

30 Mei 1962.
Kemarin aku tak menulis di sini. Karena aku di haruskan pergi ke luar kota ikut daddy bertemu relasi bisnisnya. Aku kaget ternyata mereka menjodohkanku dengan anak relasi daddy. Namanya Roy. Aku tak suka dengannya. Dia angkuh. Walaupun dia adalah seorang dokter muda. Aku tak suka. Aku tak suka di jodohkan. Aku berhak menentukan siapa yang harus aku cinta.
Ratih.

1 Juni 1962.
Gawat daddy mengetahui hubunganku dengan Jatmiko. Daddy tau karena ada salah satu tukang kebun yang bercerita padanya. Aku di marah marahi habis habisan oleh daddy. Daddy mengancamku untuk di pindahkan ke luar kota apabila aku melanggar perintah daddy. Tak hanya itu, daddy juga mengancam akan memecat Pak Darman ayah Jatmiko. Aku sedih sangat sedih. Aku bercerita kepada Jasmine. Tapi diapun tak bisa berbuat apa apa untukku. Mungkin mummy. Ya mummy, tapi apakah mummy akan mengerti aku ??
Ratih.

3 Juni 1962.
Setelah kemarin aku meminta pendapat mummy, mummypun tak setuju hubunganku dengan Jatmiko. Mummy mau aku menuruti apa kata daddy. Dan aku harus menikah dengan Roy secepatnya. Aku tak mau. Aku menceritakan itu semua kepada Jatmiko lewat surat. Tapi dia belum membalasnya sampai sekarang. Apakah Jatmiko juga menyerah pada kenyataan ?
Ratih.
4 Juni 1962.
Hari ini aku menerima balasan surat dari Jatmiko. Di isi surat tersebut dia ingin kita pergi berdua. Kabur dari rumah. Menurutku itu ide yang konyol. Tapi Jatmiko meyakinkannku bahwa aku akan aman bersamanya. Akupun mulai membenahi barang barang yang aku butuhkan. Aku muak dengan makian daddy kepada Jatmiko yang sealu terngiang di telingaku. Besok aku akan pergi ke utara bersama Jatmiko.
Ratih.

5 Juni 1962.
Aku berangkat pagi pagi. Jatmiko telah menantiku di kebun utara milik daddy. Aku melihat senyumnya dan semakin yakin bahwa dia adalah kekasihku. Aku dan dia di bantu salah satu temannya yang merupakan supir angkutan sayur dari perkebunan daddy. Aku pergi bersamanya. Dan kini Jatmiko ada di sampingku ketika aku menulis ini. Aku sangat senang. Meskipun kami harus tidur di sebuah gubuk tua di pinggiran kota. Ini semua karna cinta.
Ratih.

7 Juni 1962.
Mungkin aku dan Jatmiko telah salah jalan. Maafkan aku mummy daddy. Aku kangen kalian.
Ratih.

8 Juni 1962.
Tadi ada suara pistol di dekat gubukku. Aku tak menyangka itu adalah pistol daddy yang mencariku selama berhari hari. Aku di seret untuk pulang ke rumah. Mummy menangis ketika daddy menampar pipiku. Akupun merasa sangat kesakitan. Aku tak tau Jatmiko ada di mana sekarang.
Ratih.

10 Juni 1962.
Aku mendengar kabar bahwa Jatmiko dan keluarganya di tahan oleh daddy. Di kurung di lorong bawah tanah dekat dengan kebun lili. Akupun berusaha untuk menengok Jatmiko atas bantuan bibi. Hari ini daddy pergi. Aku terpaksa menyuap beberapa pegawai daddy agar tak bilang kepada daddy. Akhirnya aku bertemu Jatmiko. Aku senang melihatnya lagi. Meskipun aku mellihatnya dalam keadaan tak sehat. Wajahnya babak belur seperti terkena hantaman. Begitu pula wajah pak Darman yang nampak depresi. Aku kasian kepada mereka. Aku membawakannya sedikit makanan yang telah aku pesiapkan.
Ratih.

12 Juni 1962.
Hari ini aku sakit. Entah kenapa badanku mulai tak enak. Perutku mual. Jasmine membantuku untuk minum obat. Mungkin karena aku terlalu lelah memikirkan hal ini.
Ratih.



15 Juni 1962.
Kemarin. Daddy menyeretku ke ruang tengah. Di situ terlihat sosok Jatmiko dan keluarganya. Mereka duduk bersimpuh di hadapan daddy. Mukanya ketakutan. Sebelumnya ku tak tau apa yang akan terjadi. Tapi ahh.. tiba tiba daddy mengeluarkan pistol dari sakunya. Menodongkan ke arah Jatmiko. Aku tak kuasa melihatnya. Aku memeluk Jasmine yang ada di dekatkku. Kemudian mummy yang dari tadi bersembunyi mengandengku masuk ke dalam kamar. Ketika aku akan melewati pintu. aku mendengar suara pistol itu. suara yang amat keras seperti menghantam sesuatu. Aku pingsan saat itu juga. Aku sadar ketika semua orang sudah berada di dekatku. Mummy dengan setia memegang tanganku. Aku menanyakan di mana Jatmiko. Mummy menangis. Perasaanku mulai tak karuan. Akupun ikut menangis tanpa ada kejelasan dari mulut siapapun.
Ratih.

Mungkin aku takkan bisa memiliki orang yang benar benar aku cintai.
Aku berharap Tuhan menerimanya di Surga.
Semoga kelak anak ini akan menjadi anak yang baik dan selalu mengingatkanku pada kenangan ayahnya. Jatmiko.
Ratih.

15 Februari 1963.
Sudah lama aku tak pernah menulis. Kemarin lusa, Aku melahirkan anak yang cantik. Hidungnya mengingatkanku pada Jatmiko. Anak ini benar benar lucu. Kulitnya putih seperti aku. Rambutnya keriting seperti mummy. Aku menamainya Elfa. Nama yang indah bukan ? tapi sayang tak ada Jatmiko yang mengadzaninya. Semoga tetap menjadi anak yang berbakti. Tidak seperti ibunya.
Ratih.

30 April 1963.
Lama ya aku tak pernah menulis. Aku sibuk dengan Elfa anak pertamaku. Oh ya setelah kejadian itu aku memilih tinggal dengan bibi. Aku tak lagi tinggal serumah dengan daddy dan mummy. Aku merasa tak pantas karena telah mempermalukan daddy di depan relasi relasinya. Aku beberapa kali melamar pekerjaan di menjadi salah satu jurnalis di sebuah koran harian. Aku sangat senang menulis. Aku juga mulai membuat novel bercerita serta angan angan untuk Elfa. Aku harus menghidupinya bersama bibi. Meskipun tiap minggu daddy memberiku uang untuk mencukupi kebetuhanku, aku harus bisa mandiri.
Ratih.

8 Mei 1963.
Hari ini aku mulai bekerja. Tapi aku harus bisa membagi waktu dengan Elfa. Aku tak mau terlalu banyak merepotkan bibi.
Ratih.

15 Juni 1963.
Tepat setahun setelah aku kehilangan Jatmiko. Aku belum tau di mana makam Jatmiko. Bahkan aku tak tau pasti apakah suara tembakan itu mengarah ke arah Jatmiko atau tidak. Aku masih belum tau.
Ratih.

26 Juni 1963.
Ketika aku bekerja, aku mellihat seorang kurir yang mmbawakan beberapa file dari kantor lain. Aku mengamatinya. Mukanya mirip sekali dengan Jatmiko. Namun aku tak yakin apakah itu benar benar dia atau hanya sekedar mirip ??
Ratih.

30 Juni 1963.
Aku benar benar kaget ketika melihat kurir itu. sanagt mirip dengan Jatmiko. Dari cara dia memanndangku. Tapi lagi lagi aku tak yakin. Aku menanyakan pada bagian pemasaran. Mereka bilang kalau namanya itu adalah Joko bukan Jatmiko. Aku sangat binggung. Tapi perasaanku mengatakan kalau itu adalah Jatmiko.. ??
Ratih.

3 Juli 1963.
Aku menerima sebuah surat di atas meja kerjaku
“sekarang kau tampak lebih cantik dan dewasa “
Aku tak tau siapa yang mengirimkanku surat itu karena tak ada identitas dari pengirim.
Ratih.

6 Juli 1963
Aku mulai mengamati gerak gerik kurir itu. kurir yang tak tiap hari datang. Aku sengaja melihat pergelangan tangannya. Jatmiko memiliki luka sayatan di pergelangan tangan kirinya. Dan TEPAT ! aku melihatnya sama persis. Aku memberikan sepucuk surat padanya. Semoga besok membalas.
Ratih.

7 Juli 1963.
aku mendapat balasan dari kurir itu. dia memintaku menemuinya di taman kota besok pukul 3 sore. Tepat saat aku pulang bekerja.
Ratih.
8 Juli 1963.
Hari ini aku begitu gembira dan bahagia. Aku tak menyangka perasaanku tepat. Kurir itu adalah Jatmiko. Ternyata daddy tak menembakknya. Daddy hanya memberikan teguran baginya dan menyuruhnya meninggalkan desaku. Jatmiko bercerita semua. Aku menangis di pelukannya. Memeluk ayah dari Elfa. Dia sempat menanyakannku kabar Elfa. Dia berjanji akan menjadi kepala keluarga bagiku dan Elfa. Aku terharu mendengar Janjinya. Janji yang pernah dia ucapkan lebih dari setahun yang lalu. Janji suci ikatan cinta yang ternyata berujung bahagia.
Ratih.

10 Juli 1963.
Aku pergi dengan Jatmiko dan mengendong Elfa. Aku datang menemui daddy dan mummy. Mereka sempat mengacuhkanku. Tapi aku berlutut sambil mengendong Elfa. Cucunya. Akhirnya hati daddy luluh. Dan Beliau akan menikahkanku dengan Jatmiko esok hari. Aku sanagt bahagia mendengar ucapan daddy. Aku memeluknya mencium tangan daddy sebelum nantinya aku mencium tangan Jatmiko yang akan segera menjadi imamku. Aku memeluk mummy. Mummy menangis melihat keadaanku. Beliau berusaha menenangkan dirinya sendiri. aku pun menhapuskan air matanya dengan jari jariku. Aku sangat bahagia menemukan cinta sejatiku.
Ratih.

15 Juli 1963.
Hari teramat bahagia, aku mengendong Elfa, di sampingku Jatmiko yang tersenyum memandangku. Aku tak tau dan tak pernah menyangka, dia akan berada di sisiku hingga akhir hayatku nanti. Aku dan Jatmiko resmi membentuk keluarga kecil yang bahagia. Aku berharap dia akan selalu ada untukku sampai tua nanti.
Ratih.

Di benakku hanya satu.
Cinta adalah keabadian.
Cinta adalah suci.
Dan cinta adalah pengorbanan.
Aku percaya Tuhan mengirimkan Jodoh bagi siapa saja.
Tak memandang dari mana dia berasal.
Jodoh adalah hati, bukan materi.
Jodoh adalah cinta, bukan tahta.
Jodoh adalah nurani dari dalam hati.

Elmaera Ratih Wijaya. 20 Juli 1963.

Aku terperangah membaca cerita nenek. Aku tak percaya ternyata hubungan nenek dan kakek pada mulanya sangat berat dan berliku. Mummyku –Elfa- pun tak tau cerita ini. Mungkin nenek ingin aku mempelajari ini semua. Meninggalkan keberukan serta percaya akan cinta sejati.
“Almaa..” terdengar seseorang memanggilku dari belakang. Tak lain suara serak itu adalah suara kakek –Jatmiko- . memang kakek menemani nenek ratih sampai Beliau menghembuskan nafas terakhirnya seminggu yang lalu. Akupun memeluk erat kakekku. Aku tak menyangka begitu besar perjuangan mereka terhadap cinta. Aku salut. Semoga memberikan pelajaran bagiku. Cucunya.







Nynyn.